peradaban feast

Lagu "Peradaban" oleh .Feast, dirilis pada 13 Juli 2018, merupakan karya yang sarat dengan kritik sosial terhadap isu-isu radikalisme, intoleransi, dan kekerasan yang terjadi di Indonesia. Terinspirasi dari peristiwa pengeboman di Surabaya pada tahun 2018, lagu ini menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap kondisi sosial dan budaya yang terancam oleh tindakan ekstremis. 

Makna Lagu "Peradaban" :

1. Kritik terhadap Radikalisme dan Intoleransi
Lirik seperti "Tempat ibadah terbakar lagi" mencerminkan kekhawatiran terhadap meningkatnya aksi kekerasan atas nama agama. Lagu ini mengkritik keras tindakan radikal yang merusak kerukunan antarumat beragama dan mengancam keberagaman budaya Indonesia.

2. Ketahanan Budaya dan Peradaban
Melalui bait "Kar'na peradaban takkan pernah mati", .Feast menyampaikan pesan bahwa meskipun menghadapi berbagai ancaman, budaya dan peradaban Indonesia memiliki kekuatan untuk bertahan dan bangkit kembali. Ini menegaskan keyakinan bahwa nilai-nilai luhur bangsa tidak mudah dihancurkan oleh kekerasan atau tekanan ideologis.

3. Simbolisme dalam Lirik dan Visual
Lagu ini juga menggunakan simbolisme kuat untuk menggambarkan kondisi sosial. Misalnya, lirik "Bagai keset 'Selamat datang', masuk kencang tanpa diundang" menggambarkan bagaimana kekerasan dan intoleransi masuk ke dalam masyarakat tanpa diinginkan, merusak tatanan yang ada. Video musiknya memperkuat pesan ini dengan menampilkan warna merah dominan, simbol dari kekerasan dan peringatan akan bahaya yang mengintai.

4. Panggilan untuk Kesadaran dan Aksi
"Peradaban" bukan hanya sebuah kritik, tetapi juga ajakan untuk merenung dan bertindak. Dengan menyuarakan realitas pahit yang terjadi, .Feast mengajak pendengar untuk tidak diam, melainkan aktif dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan keberagaman yang menjadi fondasi peradaban Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

back to friends

show me love

the machine